Kota Yogyakarta rupanya terdengar tidak asing lagi bagi kita. Kota yang sering dijuluki sebagai Kota pelajar ataupun Kota budaya ini merupakan salah satu dari sekian jajaran kota besar di Indonesia dengan jumlah penduduk kurang lebih sekitar 394.012 jiwa (Sumber: http://yogyakarta.bps.go.id/). Selain itu, kota ini juga merupakan incaran para wisatawan lokal maupun asing untuk berlibur setelah Pulau Bali. Memang Kota ini terkenal akan panoramanya dengan tradisi jawa kraton yang masih khas dan kental. Budaya itulah yang menjadi modal terbesar dalam pengembangan kota dikemudian hari, termasuk dunia kepariwisataannya dan sampai saat ini Kota Yogyakarta selalu berbenah dalam mewujudkan dirinya sebagai salah satu tujuan utama wisata di Negara Indonesia.
Disamping terkenalnya budaya serta panoramanya nan indah dan khas itu Kota Yogyakarta juga menyimpan kisah-kisah tragis yang sampai saat ini masih menjadi mimpi buruk bagi penduduk Kota Yogyakarta yaitu tercemarnya air Sungai Winongo dan Sungai Gajahwong. Sungai-sungai tersebut merupakan jantung dari Kota Yogyakarta. Terutama sungai yang patut mendapat sorotan publik adalah sungai Gajah Wong. Sungai yang terletak tidak jauh dari Kota Yogyakarta itu sendiri yakni tepatnya di Kota Pleret.
Ditinjau dari segi fungsinya sungai merupakan tempat aliran air dan saluran irigasi serta merupakan sumber kehidupan bagi makhuk hidup di sekitarnya sehingga sungai tersebut patut diperhatikan layaknya merawat diri kita sendiri. Berbagai manfaat kita dapatkan apabila kita mampu menjaga kebersihan sungai tersebut. Tidak akan mungkin terjadi banjir dan polusi apabila kita merawat dan menjaga sungai dengan baik dan benar. Sungai juga merupakan sumber mata air bagi kita. Bayangkan apabila kita hidup di lingkungan yang tidak bersih dan tidak terawat, mustahil bagi kita untuk hidup selalu sehat. Sungai Gajah Wong yang terdapat di Kota Yogyakarta merupakan salah satu aliran sungai yang berada ditengah kota. Sungai Gajah Wong adalah sebagian kecil dari beberapa sungai yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Disekitar sungai tersebut terdapat pemukiman warga yang mayoritas dijadikan tempat kost untuk kalangan mahasiswa, sebagian besar adalah mahasiswa yang kuliah di UIN Sunan Kalijaga. alasan mereka memilih kost disana karena dekat dengan kampus dan harganya terjangkau, selain itu terasa sejuk apabila kita bertempat tinggal dekat dengan sungai sehingga dapatmendengar merdu nya gemericik air sungai. Namun itu dapat kita peroleh apabila kita berada didekat sungai yang bersih dan terawat.
Manfaat sungai akan kita peroleh apabila kita mampu memberi perhatian yang tepat untuk sungai. Sungai idaman kebanyakan orang adalah sungai yang bersih dan terhindar dari polusi. Namun apa yang terjadi di sekitar sungai Gajah Wong khususnya yang terletak di sebelah timur UIN Sunan Kalijaga?? Sampah masih tercecer disana-sini. Gunungan sampah telah menjadi pemandangan yang biasa bagi masyarakat sekitar sungai. Sungai Gajah Wong telah mengalami pencemaran akibat pembuangan sampah organik dan anorganik dari lingkungan sekitar. Sampah yang terdapat disekitar sungai Gajah Wong sebagian besar adalah sampah plastik dan sisa bungkus makanan. Selain sampah yang menggunung di sekitar maupundi sepanjang aliran sungai Gajah Wong, warna air sungai telah mengalami perubahan menjadi hitam dan keruh akibat polutan yang berasal dari endapan sampah organik. Keadaan sungai yang seperti ini menjadikan kurang sehat bagi mereka yang tinggal disekitar sungai Gajah Wong.
Sabtu, 29 November 2014
Minggu, 16 November 2014
Kajian Lingkungan
Pemanasan Global Akibat Ulah Manusia
Setelah memerhatikan begitu banyaknya dampak yang akan ditimbulkan dari efek rumah kaca, maka sudah selayaknya sebagai sesama penduduk bumi, kita saling bahu membahu berupaya untuk mencegah meluasnya pemanasan global supaya tidak semakin parah. yang paling utama adalah penyadaran masyarakat terhadap dampak dari global warming tersebut, pengarahan dan penyuluhan informasi harus terus dilakukan baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat.
contoh yang bisa diterapkan untuk kalangan pelajar ialah kita bisa ajukan lomba yang bertema "green lifesyle", seperti : lomba air brush, karya tulis, pidato, dsb. dengan cara seperti ini kita bisa membuka wawasan kepada pelajar akan dampak global warming dengan metode yang menyenangkan.
penyadaran terhadap masyarakat salah satu contohnya ialah penanaman sejuta pohon pada hari minggu sekaligus kerja bakti.
sebenarnya ada banyak cara yang kita bisa lakukan untuk mengurangi sedikit demi sedikit efek dari gas rumah kaca walaupun tidak langsung sekaligus. kalau bukan kita, siapa lagi??, kalau tidak sekarang, kapan lagi ??
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/pemanasan-global-akibat-ulah-manusia.html
Jangan Biarkan Hutan Telanjang
Pelestarian hutan Perlu dan Harus secapatnya dilaksanakan. Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian semakin merebak karena untuk usaha pertanian bergeser dari lahan subur yang terus berkurang ke lahan marginal yang kurang subur (hutan), demikian pula penebangan hutan tak terkendali untuk memenuhi kebutuhan kayu baik untuk bahan bagunan, bahan perkakas rumah tangga, maupun untuk bahan bakar. Kita bisa menghitung berapa volume kayu untuk semua kebutuhan tadi, dan berapa dari luar Jawa yang masuk, dan berapa yang dihasilkan oleh Perhutani, maka akan tidak seimbang, sehingga kekurangan itu berasal dari hutan di sekitar kita sendiri, yang seharusnya kita lestarikan dan kita jaga bersama.
Upaya yang perlu dilakukan untuk melestarikan hutan:
1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/jangan-biarkan-hutan-telanjang.html
Industri Selaras Lingkungan
Pembangunan yang membawa perubahan pesat ini, tentu saja juga menimbulkan perubahan pada lingkungan. Perubahan pada lingkungan telah melahirkan dampak negatif.sehingga kita butuh yang namanya hukum yang mengawasi tentang lingkungan. dalam hal ini hukum lingkungan mempunyai kewenangan untuk mengatur semua pelaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan sehungga berfungsi untuk mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan agar lingkungan dan sumberdaya alam tidak terganggu kesinambungan dan daya dukungnya. Di samping itu hukum lingkungan berfungsi sebagai sarana penindakan hukum bagi perbuatan-perbuatan yang merusak atau mencemari lingkungan hidup dan sumber daya alam. Selain itu, eksistensi hukum harus dipandang dari dua dimensi. Di satu pihak hukum harus dilihat sebagai suatu bidang atau lapangan yang memerlukan pembangunan dan pembinaan, di sini hukum berfungsi sebagai objek pembangunan. Di pihak lain, dimensi hukum sebagai sarana penunjang terlanjutkannya pembangunan. Hukum harus mampu berperan sebagai sarana pengaman pelaksanaan pembangunan beserta hasil-hasilnya. Tegasnya, hukum lingkungan harus mampu berperan sebagai sarana pengaman bagi terlanjutkannya pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan sudah sepatutnya dipikirkan lebih lanjut oleh bangsa ini. Salah satu kunci pembangunan berwawasan lingkungan adalah yang sering kita dengar meski belum jauh kita pahami, yaitu AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL mengajak manusia untuk memperhitungkan resiko dari aktifitasnya terhadap lingkungan. Penyusunan AMDAL didasarkan pada pemahaman bagaimana alam ini tersusun, berhubungan dan berfungsi.
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/industri-selaras-lingkungan.html
Terpapar Radiasi, Debu dan Racun
Pestisida merupakan gas berbahaya maupun residu yang dapat mencemari lingkungan dan merusak tubuh kita. tapi dilain sisi gas tersebut mempunyai manfaat yakni meningkatkan kualitas dan jumlah produksi dengan cara pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) untuk mewujudkan ketahanan pangan.Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam, khususnya kekayaan alam hayati dan supaya Pestisida dapat digunakan secara efektif, maka ketentuan Pestisida di Indonesia diatur dalam peraturan perundangan. selain itu upaya untuk mengurangi penggunaan pestisida pemerintah juga selalu memberi pengarahan kepada petani akan dampak dari gas bahaya tersebut
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/terpapar-radiasi-debu-dan-racun.html
Udara Makin Tercemar
Pencemaran udara banyak terjadi di wilayah perkotaan dikarenakan meledaknya jumlah penduduk sehingga banyaknya juga kepentingan setiap orang dan pada akhirnya akan berdampak buruk pada lingkungan.
pemerintah sudah melakukan banyak upaya untuk menyadarkan masyarakat indonesia yang buta akan pentingnya kita menjaga kelestarian lingkungan hidup, antara lain :
1. Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
2. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
3. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
4. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
5. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
6. Memperluas gerakan penghijauan.
7. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
8. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/udara-makin-tercemar.html
Bisnis dan Polusi Udara
Saya sangat setuju dengan bisnis tersebut diharapkan kedepannya muncul bisnis2 yang lain untuk mengatasi masalah akan pencemaran udara sehingga upaya meminimalisasikan pencemaran tersebut dapat dicapai. dilain sisi pemerintah juga harus ikut berusaha dalam penanganan masalah itu contohnya adalah pemberian modal ataupun pemberian penghargaan terhadap sekumpulan minoritas yang membuka usaha untuk penanganan masalah pencemaran udara sehingga mayoritas masyarakat yang lain ikut tergugah dalam mewujudkan bisnis serupa.
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/bisnis-dan-polusi-udara.html
Bisnis dan Industri yang Ramah Lingkungan
Saya sangat setuju dengan artikel diatas, memang potensi industri telah memberikan sumbangan bagi perekonomian Indonesia melalui barang produk dan jasa yang dihasilkan, namun di sisi lain pertumbuhan industri telah menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius. Buangan limbah industri mengakibatkan timbulnya pencemaran air sungai yang dapat merugikan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai, seperti berkurangnya hasil produksi pertanian, menurunnya hasil tambak, maupun berkurangnya pemanfaatan air sungai oleh penduduk. dalam hal ini industri dituntut untuk menjaga lingkungan sekitarnya sehingga masalah-masalah tersebut tidak akan terjadi. salah satunya adalah memproses limbah sedemikian rupa sehingga pada saat limbah keluar dari pabrik diharapkan limbah ini tidak merusak lingkungan sekitar. alangkah baiknya lagi limbah tersebut diproses hingga menjadi masukan bagi pabrik itu sendiri. masukan dalam artian bisa menghasilkan uang(modal) maupun menjadi barang reuse, contohnya hasil potongan plat-plat besi (sekrap) yang bisa dijual kembali dan pengolahan limbah cair menjadi air siap pakai dalam pengecualian untuk dikonsumsi.
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/bisnis-dan-industri-yang-ramah.html
Lingkungan Sebagai Komponen Promosi
Menurut pendapat saya, tidak semua perusahaan di Indonesia yang tidak memperhatikan limbah dari perusahaannya tersebut. Banyak juga perusahan yang sudah memperhatikan dampak limbah produksi ataupun mengolahnya dengan sedemikian hingga rupa sehingga hasilnya sudah ramah lingkungan. Berawal dari peraturan daerah dengan jalan memperketat aturan dari penanganan dampak limbah perusahaan, dan dari kesadaran masyarakat diikuti kerjasama oleh masing-masing perusahaan. dengan demikian tiap-tiap perusahaan mampu menjaga esistensi dari produknya tanpa ada pro-kontra dari pemerintah dan masyarakat sekitar dan perusahan-perusahaan di Indonesia bisa mempromosikan produknya dengan berbasis ramah lingkungan.
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/lingkungan-sebagai-komponen-promosi.html
Pakai Otak dan Hati dalam Mengelola Lingkungan
Menurut pendapat saya, manusia tinggal di lingkungan yang baik atau tidak itu tergantung dari manusia nya sendiri, alam telah menyediakan sumberdaya yang sangat berlimpah bagi manusia untuk keperluan hidup.ironisnya, manusia justru merusaknya, penggundulan hutan dan pencemaran dimana-mana. andai kata manusia merawat lingkungan hidup tersebut dengan baik kemudian melestarikannya ataupun memanfaatkan dalam artian tidak melampaui batas maka alam pun juga berpihak pada kita. salah satu contohnya adalah kadar oksigen didunia meningkat. tetapi sebaliknya kalau pikiran kita tidak sejalan dengan perasaan sehingga kita memperlakukan lingkungan hidup itu semena-mena maka alam juga tidak akan mencukupi kebutuhan yang kita perlukan atau bisa jadi alam akan membahayakan nyawa kita contohnya seperti global warming, banjir, tanah longsor, dll
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/palai-otak-dan-hati-dalam-mengelola.html
Kampus Terhijau Sedunia
Artikel diatas sangat membantu terutama ditujukan untuk kampus yang belum menerapkan green lifestyle. sehingga mereka akan terdorong dan terpacu serta berlomba-lomba untuk melaksanakan ide cemerlang ini. selain itu manfaat lainnya adalah mahasiswa/i kampus tersebut secara tidak langsung mendapat pembekalan ilmu terhadap dampak dan upaya penanganan efek dari gas rumah kaca.
Source : http://www.kangatepafia.com/2013/04/kampus-terhijau-sedunia.html
Kamis, 25 September 2014
Keterkaitan Ilmu Kimia terhadap Spektrum warna langit
Atmosfer bumi terdiri atas gas-gas yang mengandung bermacam-macam partikel dan unsur. Dua unsur pertama
yang terkandung dalam atmosfer bumi adalah oksigen
dan nitrogen. Kedua unsur ini
sangat efektif untuk manghamburkan spektrum cahaya tampak yang mempunyai
frekuensi tinggi atau panjang gelombang yang pendek. Akibatnya, atmosfer bumi
dengan mudah menghamburkan spektrum warna biru, ungu, dan nila yang mempunyai
frekuensi tinggi. Mata manusia lebih sensitif terhadap warna biru dari pada
warna nila dan ungu sehingga langit berwarna biru.
Sementara itu, hanya ada sedikit cahaya tampak dari matahari dengan
frekuensi lebih rendah yang dihamburkan oleh atmosfer bumi. Cahaya dengan warna
kuning, merah dan jingga memiliki frekuensi yang lebih rendah dibanding dengan
warna yang lainnya. Warna tersebut akan menembus atmosfer bumi dan terlihat
oleh mata kita. Tetapi, intensitas ketiga warna tersebut tidak sama dan warna
kuning lebih mendominasi sehingga matahari terlihat berwarna kuning sampai
dengan siang hari. Tampilan cahya matahari yang terlihat oleh mata kita berubah
dari waktu ke waktu dan berwarna jingga saat matahari akan terbenam. Mengapa ?
Karena saat matahari berada di horizon
(saat terbit dan terbenam), lintasan yang ditempuh cahaya matahari semakin jauh
sehingga jumlah kuning yang dihamburkan relatif lebih besar daripada warna
jingga. Hal ini mengakibatkan intensitas
warna jingga yang sampai di mata kita lebih dominan sehingga matahari terbenam
terlihat jingga.
Penjelasannya ternyata baru terjawab sekitar satu setengah abad lalu
Adalah Leonardo da Vinci yang sekitar tahun 1500an,
menduga pertama kali alasan mengapa langit berwarna biru, khususnya
dalam pengamatannya kalau asap kayu terlihat biru saat diamati pada latar
belakang hitam (Jackson, 1998). Efek ini akhirnya dijelaskan secara kuantitatif
tahun 1899 oleh Lord Rayleigh yang namanya diambil untuk menjelaskan fenomena
ini. Penghamburan
Rayleigh terjadi saat sinyal yang datang memiliki panjang gelombang yang jauh
lebih besar dari panjang gelombang resonansi dari elektron yang terikat dalam
sebuah atom atau molekul. Untuk sinar optik yang menimpa partikel dengan
transisi ultraviolet, ini juga berarti kalau jauh lebih besar dari ukuran
partikel yang menghambur. Karena ketergantungan yang kuat dari penampang
lintang hamburan pada panjang gelombang. Panjang gelombang yang lebih pendek,
yaitu cahaya biru (cahaya ungu lebih terhamburkan lagi, tapi mata kita lebih
sensitif pada biru daripada ungu), akan lebih mudah menghambur daripada panjang
gelombang panjang (merah). Cahaya biru memiliki panjang gelombang mendekati 470
nanometer dan, karena molekul yang paling berlimpah di atmosfer, yaitu nitrogen
dan oksigen, berukuran sekitar 0.3 nanometer, penghamburan atmosfer jelas
tergolong penghamburan Rayleigh. Partikel debu yang kecil juga berperan, namun
penghamburan dominan disebabkan oleh molekul dan langit akan tetap terlihat
biru bahkan tanpa adanya debu.
Untuk geometri seperti dalam cahaya biru lebih mungkin menghambur
kedalam garis pandangan pengamat daripada cahaya merah. Akibatnya, matahari
yang kuning menghasilkan langityang biru bagi pengamat di bumi. Walau tidak
terlalu jelas, langit malam juga berwarna biru. Walau lemahnya cahaya di langit
malam membuatnya mustahil dikenali oleh mata, exposure dalam waktu lama dapat
mengungkapkan warnanya. Bila tidak ada atmosfer, langit
siang akan berwarna hitam, kecuali di tempat adanya matahari itu sendiri. Fakta
kalau atmosfer di hari yang cerah bersifat transparan bermakna bahwa sebagian
besar foton bergerak menembusnya tidak dihalangi dan hanya sedikit yang
mengalami hamburan. Inilah mengapa, pada hari yang cerah, kecemerlangan
matahari jauh lebih besar daripada kecemerlangan langit yang biru. cahaya biru
lebih mungkin dihamburkan keluar dari garis pandang daripada warna merah.
Karenanya, setiap benda pemancar cahaya di atas atmosfer bumi akan terlihat
memerah dan juga memudar, karena penghamburan Rayleigh.
Matahari menjadi lebih merah daripada warna aslinya bahkan saat ia
masih tinggi. Bila garis pandang menembus atmosfer lebih panjang, seperti saat
melihat matahari terbit atau tenggelam, maka warna memerah lebih diperkaya dan
lebih jelas bagi mata (penghamburan dari debu, uap air dan molekul besar juga
dapat berperan dalam pemerahan). Efek yang sama dapat diamati untuk benda lain
seperti bulan, planet atau bintang. Walau begitu, foton yang terhambur secara
individual sendiri memiliki panjang gelombang yang sama dengan foton yang
datang, karenanya walaupun penghamburan Rayleigh tergantung panjang gelombang,
ia masih merupakan bentuk penghamburan elastik.
Penghamburan Rayleigh
menghasilkan cahaya terpolar sama halnya dengan penghamburan Thompson. Bahkan
walau matahari memancarkan cahaya yan tidak terpolar, misalnya, cahayanya yang
terhambur akan terpolarkan pada sudut pandang 90 derajat, sebagaimana kita buktikan
dengan melihat ke dekat cakrawala dengan saringan polarisasi saat matahari ada
di atas kepala. Seperti halnya hamburan Thompson, hamburan Rayleigh memberi
cara melihat sumber dengan melihat pada ‘cerminannya’, walaupun dibebani oleh
ketergantungan panjang gelombang. Karenanya mungkin melihat spektrum matahari
dengan mengarahkan spektrometer pada satu posisi di langit jauh dari posisi
matahari itu sendiri. Garis Fraunhofer matahari (garis Fraunhofer matahari
adalah garis penyerapan yang terbentuk dalam fotosfer matahari), misalnya,
dapat dilihat dengan mudah lewat cara ini. Cahaya optik yang kabur dalam sebuah
nebula refleksi juga akan terpolarisasi.
Langit berwarna biru dapat
dikontraskan dengan warna yang lebih abu-abu dari tetesan air di awan. Karena tetesan
air tidaklah kecil dibanding panjang gelombang cahaya, penghamburan dari
partikel ini bukanlah rezim hamburan Rayleigh. Ketergantungan panjang gelombang
dari penghamburan partikel besar lebih datar daripada penghamburan Rayleigh,
karenanya warna awan terlihat abu-abu.
Kamis, 11 September 2014
Penanggulangan terjadinya pencemaran air
Untuk
mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah
sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke
dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan
pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida
akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan
deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman
air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
air.
Pencemaran air yang telah
terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk
dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ
tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang
mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil.
Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena
terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak
terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya
dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.
Pengolahan limbah
Limbah
industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau
selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian
diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak
dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan
industri sendiri.
Sampah padat dari
rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan
lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik
yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah,
kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
Sumber dan Bahan pencemar air
Pencemaran
air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat atau kondisi
(misal Panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah
ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu.
Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dengan
bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan
kebutuhan tertentu, Sebagai contoh suatu sumber air yang mengandung
logam berat atau mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk
kebutuhan industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi
tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga (keperluan air minum,
memasak, mandi dan mencuci).
Sumber penyebab terjadinya Pencemaran Air
Ada
beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila air
terkontaminasi dengan bahan pencemar air seperti sampah rumah tangga,
sampah lembah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah
pertanian, limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak,
partikulat-partikulat padat hasil kebakaran hutan dan gunung berapi yang
meletus atau endapan hasil erosi tempat-tempat yang dilaluinya.
Bahan Pencemar air
Pada dasarnya Bahan Pencemar Air dapat dikelompokkan menjadi:
a) Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandung senyawa organik,
misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah
rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan,
tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian
sampahsampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila
sampah-sampah tersbut terdapat dalam air, maka perairan (sumber air)
tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme dalam air akan
mati kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang
mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau
busuk, sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi.
C, H, S, N, + O2 ? CO2 + H2O + H2S + NO + NO2
Senyawa organik
b) Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit, yaitu
bahan pencemar yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli
yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri, kolera,
diare, types) atau penyakit kulit. Bahan pencemar ini berasal dari
limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.
c) Bahan pencemar senyawa anorganik/mineral
misalnya logam-logam berat seperti merkuri (Hg), kadmium (Cd), Timah
hitam (pb), tembaga (Cu), garam-garam anorganik. Bahan pencemar berupa logam-logam
berat yang masuk ke dalam tubuh biasanya melalui makanan dan dapat
tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa saluran
pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.
d) Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme yaitu senyawa organik berasal dari pestisida, herbisida,
polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis, limbah industri dan
limbah minyak. Bahan pencemar ini tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme, sehingga akan menggunung dimana-mana dan dapat
mengganggu kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup.
e) Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti
senyawa nitrat, senyawa fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya alga
(ganggang) dengan pesat sehingga menutupi permukaan air. Selain itu akan
mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air,
karena kadar oksigen dan sinar matahari berkurang. Hal ini disebabkan
oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air
(kehidupan akuatik) terhalangi dan tidak dapat masuk ke dalam air.
f) Bahan pencemar berupa zat radioaktif, dapat
menyebabkan penyakit kanker, merusak sel dan jaringan tubuh lainnya.
Bahan pencemar ini berasal dari limbah PLTN dan dari percobaan-percobaan
nuklir lainnya.
g) Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti
tanah dan lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau
partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi
yang meletus, menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari
berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah.
h) Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal
dari limbah pembangkit tenaga listrik atau limbah industri yang
menggunakan air sebagai pendingin. Bahan pencemar panas ini menyebabkan
suhu air meningkat tidak sesuai untuk kehidupan akuatik (organisme, ikan
dan tanaman dalam air). Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan
terurai menjadi senyawa-senyawa organik. Untuk proses penguraian senyawa
organik ini memerlukan oksigen, sehingga terjadi penurunan kadar
oksigen dalam air.
Secara garis besar bahan pencemar air tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi:
- Bahan pencemar organik, baik yang dapat mengalami penguraian oleh mikroorganisme maupun yang tidak dapat mengalami penguraian.
- Bahan pencemar anorganik, dapat berupa logam-logam berat, mineral (garam-garam anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenida, nitrat)
- Bahan pencemar berupa sedimen/endapan tanah atau lumpur.
- Bahan pencemar berupa zat radioaktif e) Bahan pencemar berupa panas
Parameter dan standar kualitas air
Telah
Anda ketahui bahwa sumber air dikatakan tercemar apabila mengandung
bahan pencemar yang dapat mengganggu kesejahteraan makhluk hidup (hewan,
manusia, tumbuh-tumbuhan) dan lingkungan. Akan tetapi air yang
mengandung bahan pencemar tertentu dikatakan tercemar untuk keperluan
tertentu, misalnya untuk keperluan rumah tangga belum tentu dapat
dikatakan tercemar untuk keperluan lain. Dengan demikian standar
kualitas air untuk setiap keperluan akan berbeda, bergantung pada
penggunaan air tersebut, untuk keperluan rumah tangga berbeda dengan
standar kualitas air untuk keperluan lain seperti untuk keperluan
pertanian, irigasi, pembangkit tenaga listrik dan keperluan industri.
Dengan demikian tentunya parameter yang digunakan pun akan berbeda pula.
Sesuai
dengan bahan pencemar yang terdapat dalam sumber air, maka parameter
yang biasa digunakan untuk mengetahui standar kualitas air pun
berdasarkan pada bahan pencemar yang mungkin ada, antara lain dapat
dilihat dari:
- warna, bau, dan/atau rasa dari air.
- Sifat-sifat senyawa anorganik (pH, daya hantar spesifik, daya larut oksigen, daya larut garam-garam dan adanya logam-logam berat).
- Adanya senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam sumber air (misal CHCl3, fenol, pestisida, hidrokarbon).
- Keradioaktifan misal sinar ß.
- Sifat bakteriologi (misal bakteri coli, kolera, disentri, typhus dan masih banyak lagi).
Sistem Manajemen dalam suatu Industri
Dalam suatu industri khususnya industri-besar merupakan suatu
komunitas yang perlu diatur kinerjanya agar dapat berjalan dengan baik
sehingga sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Contoh suatu
industri kimia dengan skala besar dapat dilihat pada gambar
1.3.,sebagaimana terlihat pada gambar tersebut banyaknya peralatan
dengan ukuran yang besar, dengan demikian tentunya diperlukan operator
yang pengoperasikan peralatan-peralatan tersebut, oleh karenanya
diperlukan adanya pengorganisasian yang baik dalam sistem tersebut.

Manajemen Berdasarkan Sumber Daya Manusia
Pengorganisasian dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem manajemen.Dimana sistem tersebut harus dapat menyatukan elemenelemennya agar dapat berjalan dengan baik. Secara garis besar terdapat enam elemen sistem yang perlu diatur yaitu:
1. Manusia
2. Material
3. Metode
4. Mesin
5. Market
6. Lingkungan
Keenam elemen sistem tersebut (M5L) yang saling mendukung agar dapat tercapai tujuan dari organisasi tersebut, sebagaimana yang dapat digambar dalam bentuk diagram tulang ikan (fish-bone) , gb.1.4.Sistem manajemen yang baik sebagaimana yang digambarkan pada gambar 1.4, harus dapat menyatukan sekumpulan karyawan(manusia) yang bekerja secara kontinyu pada suatu industri, yang dapat mengubah material agar dapat mempunyai nilai lebih, dengan menggunakan peralatan (mesin) dengan metoda tertentu, dimana jumlah dari produksi material tersebut tergantung dari kebutuhan konsumen atau pasar (market) dan juga harus memperhatikan faktor lingkungan baik secara mikro maupun makro.

Diantara elemen-elemen dalam sistem tersebut, yang mempunyai peran yang cukup besar adalah manusianya, dimana dalam era sekarang ini, manusia merupakan salah satu bagian dari sumber daya, yang selanjutnya disebut dengan sumber daya manusia (sdm). Kolektivitas manusia dalam suatu organisasi mempunyai kemampuan (skill),pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience) yang berbeda.Berdasarkan hal tersebut, organisasi dalam suatu industri (perusahaan)dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: manajemen puncak, manajemen menengah dan manajemen pelaksana.
Manajemen puncak
Dalam sistem organisasi, manajemen puncak merupakan manajemen tertinggi, dimana orang-orang yang duduk pada posisi ini mempunyai tugas yang cukup berat karena harus memutuskan hal-hal penting dan mengatur yang menyangkut kelangsungan hidup dan keberhasilan dari organisasi atau perusahaan tersebut.
Orang yang duduk pada manajemen puncak ini biasanya disebut dengan direktur dan juga pemilik modal dalam perusahaan, atau yang tergabung dalam bentuk dewan (dewan direksi, dewan komisaris). Dewan Direksi dapat terdiri dari Direktur Utama,Direktur Keuangan dan Umum serta Direktur Produksi dan Teknik.
Manajemen menengah
Manajemen ini terdiri dari pimpinan-pimpinan pabrik (dalam suatu industri, misalnya industri petrokimia, industri pupuk dapat terdiri lebih dari satu pabrik), atau kepala-kepala divisi. Tugas dari bagian ini adalah mengembangkan dan menjalankan rencanarencana yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak
Manajemen pelaksana
Pada tingkat ini, terdiri dari personil yang melaksanakan tugas yang telah dikembang oleh manajemen menengah dan bertanggung jawab kepadanya.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka semakin tinggi tingkat manajemennya akan diduduki oleh semakin sedikit jumlah personilnya, sebaliknya demikian pula sebaliknya tingkat manajemen pelaksana terdiri dari jumlah personil yang cukup banyak, hal ini digambarkan dalam bentuk piramida dengan kerucut diatas, sebagaimana gambar 1.5. Sebalik untuk tugas dan tanggung jawab,semakin tinggi tingkat manajemen, maka dia mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi, hal ini digambarkan dalam bentuk piramida terbalik dengan kerucut dibawah.
Organisasi
dalam bentuk “Line and Staff system” merupakan bentuk yang sering
digunakan sebagai organisasi dalam suatu manajemen. Ada dua kelompok
orang 1.orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi sistem line
and staf ini yaitu :
a. Sebagai garis atau line yaitu orang–orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan .
b. Sebagai staff yaitu orang – orang yang melaksanakan tugasnya dengan keahlian yang dimilikinya , dalam hal ini berfungsi untuk memberikan saran – saran kepada unit operasional.
Secara umum, dalam suatu perusahaan atau industri, person (orang) yang bekerja didalamnya terdiri dari:
Manajemen Berdasarkan Sumber Daya Manusia
Pengorganisasian dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem manajemen.Dimana sistem tersebut harus dapat menyatukan elemenelemennya agar dapat berjalan dengan baik. Secara garis besar terdapat enam elemen sistem yang perlu diatur yaitu:
1. Manusia
2. Material
3. Metode
4. Mesin
5. Market
6. Lingkungan
Keenam elemen sistem tersebut (M5L) yang saling mendukung agar dapat tercapai tujuan dari organisasi tersebut, sebagaimana yang dapat digambar dalam bentuk diagram tulang ikan (fish-bone) , gb.1.4.Sistem manajemen yang baik sebagaimana yang digambarkan pada gambar 1.4, harus dapat menyatukan sekumpulan karyawan(manusia) yang bekerja secara kontinyu pada suatu industri, yang dapat mengubah material agar dapat mempunyai nilai lebih, dengan menggunakan peralatan (mesin) dengan metoda tertentu, dimana jumlah dari produksi material tersebut tergantung dari kebutuhan konsumen atau pasar (market) dan juga harus memperhatikan faktor lingkungan baik secara mikro maupun makro.
Diantara elemen-elemen dalam sistem tersebut, yang mempunyai peran yang cukup besar adalah manusianya, dimana dalam era sekarang ini, manusia merupakan salah satu bagian dari sumber daya, yang selanjutnya disebut dengan sumber daya manusia (sdm). Kolektivitas manusia dalam suatu organisasi mempunyai kemampuan (skill),pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience) yang berbeda.Berdasarkan hal tersebut, organisasi dalam suatu industri (perusahaan)dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: manajemen puncak, manajemen menengah dan manajemen pelaksana.
Manajemen puncak
Dalam sistem organisasi, manajemen puncak merupakan manajemen tertinggi, dimana orang-orang yang duduk pada posisi ini mempunyai tugas yang cukup berat karena harus memutuskan hal-hal penting dan mengatur yang menyangkut kelangsungan hidup dan keberhasilan dari organisasi atau perusahaan tersebut.
Orang yang duduk pada manajemen puncak ini biasanya disebut dengan direktur dan juga pemilik modal dalam perusahaan, atau yang tergabung dalam bentuk dewan (dewan direksi, dewan komisaris). Dewan Direksi dapat terdiri dari Direktur Utama,Direktur Keuangan dan Umum serta Direktur Produksi dan Teknik.
Manajemen menengah
Manajemen ini terdiri dari pimpinan-pimpinan pabrik (dalam suatu industri, misalnya industri petrokimia, industri pupuk dapat terdiri lebih dari satu pabrik), atau kepala-kepala divisi. Tugas dari bagian ini adalah mengembangkan dan menjalankan rencanarencana yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak
Manajemen pelaksana
Pada tingkat ini, terdiri dari personil yang melaksanakan tugas yang telah dikembang oleh manajemen menengah dan bertanggung jawab kepadanya.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka semakin tinggi tingkat manajemennya akan diduduki oleh semakin sedikit jumlah personilnya, sebaliknya demikian pula sebaliknya tingkat manajemen pelaksana terdiri dari jumlah personil yang cukup banyak, hal ini digambarkan dalam bentuk piramida dengan kerucut diatas, sebagaimana gambar 1.5. Sebalik untuk tugas dan tanggung jawab,semakin tinggi tingkat manajemen, maka dia mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi, hal ini digambarkan dalam bentuk piramida terbalik dengan kerucut dibawah.
a. Sebagai garis atau line yaitu orang–orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan .
b. Sebagai staff yaitu orang – orang yang melaksanakan tugasnya dengan keahlian yang dimilikinya , dalam hal ini berfungsi untuk memberikan saran – saran kepada unit operasional.
Secara umum, dalam suatu perusahaan atau industri, person (orang) yang bekerja didalamnya terdiri dari:
- Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan (untuk perusahaan berbentuk Badan Usaha Milik Swasta) dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya dibantu oleh Dewan Komisaris, sedangkan tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh Direktur Utama dibantu oleh Direktur Teknik dan Direktur Keuangan dan Umum.
- Direktur Teknik membawahi bidang teknik dan produksi. Sedangkan Direktur Keuangan dan Umum membidangi kelancaran keuangan perusahaan.
- Beberapa Kepala bagian yang berada dibawah direktur-direktur diatas akan bertanggung jawab membawahi bagian dalam perusahaan,sebagai pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
- Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa seksi dan masing-masing seksi akan membawahi beberapa karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya.
- Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing-masing seksi.
Langganan:
Postingan (Atom)